Waspada! Gelombang Setinggi 6 Meter Berpotensi Terjadi di Awal Tahun 2023
loading...

Pengunjung berada di warung makan yang diterjang gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (17/7/2022). FOTO/ ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 6 meter. Gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada awal Tahun Baru atau periode 1-2 Januari 2023.
Gelombang tinggi diperngaruhi adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Utara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. "Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin angin berkisar 10-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, perairan Jawa Tengah - Kepulauan Kangean, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumba, perairan Kupang - Pulau Rotte dan Laut Flores," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Minggu (1/1/2023).
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia Barat Aceh - Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, Selat Ombai - Selat Wetar, perairan timur Bintan, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat.
Kemudian di perairan selatan Baubau, perairan Kepulaua Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Bitung - Kepulaua Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Banggai - Kepulauan Sula, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat - Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Jayapura, Laut Seram, perairan selatan Ambon - Pulau Seram, Laut Banda bagian utara, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Mentawai - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan.
Selanjutnya di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan utara Kupang - Pulau Rotte, Laut Natuna, Laut Jawa bagian tengah - timur, perairan utara Jawa Tengah - Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali - Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, perairan selatan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepualauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian timur.
Gelombang tinggi diperngaruhi adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Utara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. "Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin angin berkisar 10-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, perairan Jawa Tengah - Kepulauan Kangean, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumba, perairan Kupang - Pulau Rotte dan Laut Flores," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Minggu (1/1/2023).
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia Barat Aceh - Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, Selat Ombai - Selat Wetar, perairan timur Bintan, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat.
Kemudian di perairan selatan Baubau, perairan Kepulaua Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Bitung - Kepulaua Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Banggai - Kepulauan Sula, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat - Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Jayapura, Laut Seram, perairan selatan Ambon - Pulau Seram, Laut Banda bagian utara, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Mentawai - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan.
Selanjutnya di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan utara Kupang - Pulau Rotte, Laut Natuna, Laut Jawa bagian tengah - timur, perairan utara Jawa Tengah - Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali - Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, perairan selatan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepualauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian timur.
Lihat Juga :